Thursday, November 2, 2017

Spermatologi


Pengelompokkan abnormalitas spermatologi, makaabnormalitasspermatozoa primer, yaitu abnormalitas yangmempunyai hubungan erat dengan kepalaspermatozoa dan akrosom, pada penelitian iniditemukan 13 jenis kelainan yaitu pearshape ataunarrow at the base, narrow (tapered head),abnormalcontour, undeveloped, round head,variable size (macrocephalus/microcephalus),double head, abaxial, knobbed acrosome (KA)defect, detached headdan diadem (Ax et al., 2000).
Morfologi spermatozoa diamati dengan cara melihat bentuk spermatozoa dan menghitung jumlah spermatozoa sebanyak 500 sel dengan perbesaran 400x. Semua jenis abnormalitas spermatozoa yang ditemukan dicatat dan diklasifikasikan.Pengklasifikasian jenis abnormalitas spermatozoa primer dilakuan berdasarkan temuan yang didapat ketika pengamatan. Kelainan spermatozoa primer dapat seperti pearshaped, narrow at the base, narrow (tapered head), abnormal contour, underdeveloped, round head, variable size (macrocephalus), double head, abaxial, knobbed acroseme defect, detached head dan diadem(Riyadhi et al., 2010).
Motilitas spermatozoa dapat terjadi karena adanya energi yang diperoleh dari seminal plasma atau pengencer berupa hasil rombakan adinosin tri fospat (ATP) didalam selubung mitochondria melalui reaksi penguraian menjadi adenosine di fosfat (ADP) dan adinosine mono fosfat (AMP).Seminal plasma mengandung komponen laktosa, fruktosa dan raffinosa yang berfungsi sebagai sumber enersi untuk motilitas spermatozoa(Nur Ihsan, 2011).
Kepala spermatozoa terdiri atas sel berinti dengan sedikit sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar permukaannya.Di bagian luar terdapat selubung akrosom yang dibentuk dari alat Golgi.Akrosom ini mengandung enzim yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom pada sel-sel tertentu, termasuk hialuronidase, yang dapat mencerna filamen proteoglikan dari jaringan, dan enzim proteolitik yang sangat kuat.Enzim-enzim tersebut mempunyai peranan penting dalam hal memungkinkan sperma untuk membuahi ovum. Ekor spermatozoa atau flagellum, memiliki 3 komponen utama, yaitu: rangka pusat, membran sel, dan sekelompok mitokondria yang terdapat pada proximal dari ekor(Nallella,2005).
Karakteristik hidup atau mati spermatozoa dilakukan dengan cara meneteskan pewarnaan eosin B dan nigrosin di atas kaca benda yang berisi spermatozoa.Spermatozoa mati berwarna merah keunguan, sedangkan spermatozoa yang hidup akan terlihat berwarna putih pada bagian kepala. Spermatozoa yang abnormal ditandai dengan kepala ganda, ekor putus, ekor hilang dan rusaknya membran plasma (Fitriani et al., 2010).

Analisa semen dilakukan diatas meja dengan mikroskop dengan teknologi gerak kontras dan heated stretching table.Sempel diletakkan diatas meja bersuhu 37°C dan ditutup dengan coverslip. Deteksi pergerakan spermatozoa/ waving dapat di nilai dengan tanda + yaitu indikator sangat kuat (++++), kuat (+++), sedang (++), lemah (+), sangat lemah (+\-) dan tidak ada ( - ) (Barszczet al., 2012).

No comments:

Post a Comment