Pengelompokkan abnormalitas spermatologi, makaabnormalitasspermatozoa primer, yaitu abnormalitas
yangmempunyai hubungan erat dengan kepalaspermatozoa
dan akrosom, pada penelitian iniditemukan 13 jenis kelainan yaitu pearshape ataunarrow
at the base, narrow (tapered head),abnormalcontour, undeveloped,
round head,variable size (macrocephalus/microcephalus),double
head, abaxial, knobbed acrosome (KA)defect, detached headdan diadem (Ax et al., 2000).
Morfologi spermatozoa diamati dengan cara melihat
bentuk spermatozoa dan menghitung
jumlah spermatozoa sebanyak 500 sel dengan perbesaran 400x. Semua jenis
abnormalitas spermatozoa yang
ditemukan dicatat dan diklasifikasikan.Pengklasifikasian jenis abnormalitas spermatozoa primer dilakuan berdasarkan
temuan yang didapat ketika pengamatan. Kelainan spermatozoa primer dapat seperti pearshaped, narrow at the base, narrow (tapered head), abnormal
contour, underdeveloped, round head, variable size (macrocephalus), double
head, abaxial, knobbed acroseme defect, detached head dan diadem(Riyadhi et al., 2010).
Motilitas spermatozoa dapat terjadi karena adanya energi yang diperoleh dari
seminal plasma atau pengencer berupa hasil rombakan adinosin tri fospat (ATP) didalam selubung mitochondria melalui
reaksi penguraian menjadi adenosine di fosfat (ADP) dan adinosine mono fosfat
(AMP).Seminal plasma mengandung komponen laktosa, fruktosa dan raffinosa yang
berfungsi sebagai sumber enersi untuk motilitas spermatozoa(Nur Ihsan, 2011).
Kepala spermatozoa terdiri atas sel
berinti dengan sedikit sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar
permukaannya.Di bagian luar terdapat selubung akrosom yang dibentuk dari alat
Golgi.Akrosom ini mengandung enzim yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada
lisosom pada sel-sel tertentu, termasuk hialuronidase, yang dapat mencerna
filamen proteoglikan dari jaringan, dan enzim proteolitik yang sangat
kuat.Enzim-enzim tersebut mempunyai peranan penting dalam hal memungkinkan
sperma untuk membuahi ovum. Ekor spermatozoa atau flagellum, memiliki 3
komponen utama, yaitu: rangka pusat, membran sel, dan sekelompok mitokondria
yang terdapat pada proximal dari ekor(Nallella,2005).
Karakteristik hidup atau mati spermatozoa dilakukan dengan cara meneteskan pewarnaan eosin B dan
nigrosin di atas kaca benda yang berisi spermatozoa.Spermatozoa
mati berwarna merah keunguan, sedangkan spermatozoa
yang hidup akan terlihat berwarna putih pada bagian kepala. Spermatozoa yang abnormal ditandai
dengan kepala ganda, ekor putus, ekor hilang dan rusaknya membran plasma (Fitriani et al., 2010).
Analisa semen dilakukan diatas meja dengan mikroskop
dengan teknologi gerak kontras dan heated
stretching table.Sempel diletakkan diatas meja bersuhu 37°C dan ditutup
dengan coverslip. Deteksi pergerakan spermatozoa/ waving dapat di nilai dengan tanda + yaitu indikator sangat kuat
(++++), kuat (+++), sedang (++), lemah (+), sangat lemah (+\-) dan tidak ada (
- ) (Barszczet al., 2012).
No comments:
Post a Comment