kualitas amoniasi dipengaruhi oleh faktor-faktor
seperti asal atau bahan pakan, temperatur penyimpanan, kepadatan dan kondisi
anaerob pada proses amoniasi berlangsung. Oleh karena itu, selama pembuatannya,
temperatur penyipanan harus diatur, dan plastik yang digunakan untuk memeram
jerami diikat kencang kondisi anaerob dapat tercapai.
Penambahan urea dalam pembuatan jerami amoniasi adalah
sebagai sumber amoniak bahan pakan. Menurut Kartadisastra (2007), urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan
ikatan-ikatan lignin, selulosa dan silika yang terdapat pada bahan pakan. Lignin,
selulosa, dan silika merupakan faktor penyebab rendahnya daya cerna bahan
pakan.
Hasil
jerami amoniasi yaitu berwarna kecoklat-coklatan, tekstur lembut dan lunak,
berbau menyengat, pH 6 serta tidak berlendir dan berjamur. Hal ini berarti
amoniasi yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, sesuai dengan pendapat
dari Marjuki (2008), bahwa keberhasilan
proses urea amoniasi setelah proses tersebut selesai (paling cepat 2 minggu)
dapat diamati secara fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik, urea amoniasi
mempunyai bau amonia yang kuat pada saat tempat pemeraman (silo) dibuka. Bau
amonia yang kuat menunjukkan bahwa urea telah terhidrolisis secara maksimal
menjadi amonia. Amonia hasil hidrolisis urea terikat/terserap oleh jerami padi
dan bertindak sebagai penyebab meningkatnya kualitas jerami padi. Warna jerami padi yang diamoniasi dengan baik
akan berubah dari coklat muda kekuningan menjadi coklat tua dan merata. Tekstur
jerami amoniasi menjadi lebih lembut dan lunak meskipun jerami tersebut sudah
dikeringkan. Amonia dalam proses urea amoniasi dapat mencegah tumbuhnya jamur,
sehingga tidak terdapat jamur pada jerami padi amoniasi walaupun diperam dalam
jangka waktu yang lama. pH jerami amoniasi 8 (basa) karena sifat penambahan
amonia membuat keadaan menjadi 8.
Bahan:
1. Plastik
2. Tali
3. Semprotan
4. pH meter
5.
Jerami Padi 1 kg
6.
Urea 87 gram
7. Air 1 liter
Metode:
1. Melarutkan
urea dengan air.
2. Larutan
urea di semprotkan ke jerami padi agar kandungan airnya menjadi 60%.
3. Jerami
padi dimasukkan kedalam plastik dan dilakukan penekanan agar menjadi padat.
4. Plastik
yang berisi jerami padi kemudian ditali dan diperam selama 14 hari.
5. Identifikasi
dilakukan setelah 14 hari. Plastik yang berisi amoniasi dibuka.
6. Jerami
amoniasi di angin-anginkan
No comments:
Post a Comment