Thursday, November 2, 2017

MACAM-MACAM JENIS HIJAUAN RUMPUT UNTUK PAKAN TERNAK RUMINANSIA

Rumput merupakan hijauan pakan yang memiliki ciri perakaran serabuat,bentuk dan dasar sederhana, perakaran silindris, menyatu dengan batang, lebar daun terbentuk pada pelepah yang muncul pada buku – buku (nodus) dan melingkar batang. Akar utama rumput terbentuk sesudah perkecambahan dan selama pertumbuhan tanaman muda (seedling). Akar sekunder berbentuk padat di bawah permukaan tanah dekat dengan batang dasar.  Rumput-rumputan (Graminae) mempunyai klasifikasi sebagai berikut :
Sistematika
Phylum           : Spermatophyta
Sub phylum    : Angiospermae
Classis            : Monocotyledoneae
Ordo               : Glumiflora
Familia           : Gramineae
Sub Familia    : Panicoideae
Tribus              :
1.    Andropogoneae
     Genus : Hyparrhenia, Themeda
2.    Clorideae
     Genus : Cynodon, Cloris
3.    Eragrosteae
     Genus : Eleusin
4.    Paniceae
     Genus: Axonopus,  Panicum, Brachiaria, Paspalum, Cenchrus, Setaria, Digitaria, Pennisetum, Sorghum.
Identifikasi rumput-rumputan (Gramineae):
a.    Rumput bede (Brachiaria decumbens)
Rumput ini tumbuh pada tanah berstruktur sedang sampai berat dengan ketinggian 0-1000 m serta tahan tanah asam dan netral tetapi tidak tahan terhadap tanah asin tetapi tahan terhadap kekeringan dan genangan. Rumput ini dapat ditanam bersama legume tumbuh tegak dan menjalar dengan panjang batang 4-4,5 m. Pada batang dan rumput ini banyak mengandung bulu.
b.    Rumput jarum (Cenchrus ciliaris)
Rumput ini berasal dari Afrika tropik dan dapat tumbuh pada daerah tropik dan subtropik dengan musim kering yang panjang ,baik pada tanah yang ringan dan berpasir. Sifat tumbuh tanaman ini yaitu perennial dan perbanyakan tanaman dengan biji (3,5 kg/ha). Produksi hijauan sekitar 2-8 ton/ha/tahun dan tahan penggembalaan pendek. rumput ini dapat tumbuh membentuk rumpun yang lebat dengan ketinggian mencapai 15-120 cm.
c.    Rumput kalanjana (Brachiaria mutica)
Rumput kalanjana  merupakan tanaman dengan sifat tumbuh perennial dan perbanyakan tanaman dengan pols dan stolon. Tanamnan ini berasal dari afrika tropik. Dapat beradaptasi pada ketinggian 0-1000 m, tumbuh pada struktur tanah sedang sampai berat, curah hujan lebih dari samadengan 1000 mm/tahun, tahan terhadap tanah asam atau netral tidak  tahan terhadap tanah asin, tahan kekeringan dan genangan. Dapat ditanam bersama legum, tumbuh tegak dan menjalar. Tinggi tanaman dapat mencapai 60-90 cm, panjang batang 4,5 m, pada batang dan pada daun banyak terdapat bulu.
d.   Rumput raja (Pennisetum hibrida)
Rumput raja pertama kali dihasilkan di Afrika Selatan, termasuk dalam famili Graminae, sub famili Poanicoidea dan tribus Paniceae. Rumput raja termasuk tanaman perennial, beradaptasi dengan baik di daerah tropis, tanah tidak terlalu lembab dengan drainase yang baik. Rumput raja tumbuh tegak membentuk rumpun, tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai tinggi dengan curah hujan sekitar 1000 – 1500 mm/th, tidak tahan naungan dan genangan air, hidup pada tanah dengan pH sekitar 5. Tanaman ini tidak dapat diperbanyak dengan menggunakan stek dengan panjang sekitar 25 – 30 cm atau 2 ruas. Rumput Raja mempunyai ciri-ciri antara lain: tumbuh berumpun – rumpun, batang tebal, keras, helaian daun panjang dan ada bulu serta permukaan daunnya luas.     Produksi rumput Raja segar dapat mencapai 40 ton /hektar sekali panen atau antara 200 – 250 ton/hektar/tahun. Tanaman rumput raja dapat dikombinasikan dengan tanaman legum agar karakternya lebih meningkat. Rumput raja berfungsi mencegah kerusakan tanah akibat erosi yang melanda permukaan tanah akibat sapuan air pada musim penghujan. Bahan tanaman rumput raja ada dua macam yaitu dengan stek dan robekan rumpun yang dapat tumbuh pada tempat sampai ketinggian 1500 meter dari permukaan air laut.
e.    Rumput setaria (Setaria sphacelata)
Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) atau dikenal dengan nama Rumput lampung atau Golden Timothy merupakan jenis rumput yang berasal dari Afrika, Fungsi tanaman Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah sebagai Penutup tanah, Rumpu lapangan, padang penggembalaan.
Gambaran umum dari Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah :
- Tumbuh tegak membentuk rumput
- Tinggi tanaman dapat mencapai 2 m
- Daun lunak, lebar agak berbulu pada permukaan atasnya terutama dekat batang
- Pangkal batang berwarna kemerah-merahan
- Bunga bersusun dalam tandan warna coklat keemasan
- Sangat disukai ternak
- Sangat responsif terhadap pemupukan nitrogen
- Tanah kering
- Baik tumbuh di dataran tinggi (0-2.000 m atau lebih)
Persyaratan tumbuh Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah :
- Tinggi tempat 200-300 m dari permukaan laut
- Struktur tanah sedang sampai berat
- Curah hujan tahunan tidak kurang dari 760 mm
Pengelolaan Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) adalah :
- dapat ditanam dalam barisan berjarak 90-120 cm
- Dapat ditanam bersama dengan leguminsoa Desmodium intortum, dan lamtoro
Perbanyakan Rumput Setaria (Setaria Sphacelata) dapat dilakukan dengan penanaman biji (4-10 kg/ha) atau dengan sobekan rumput.
f.     Padi (Oryza sativa)
Padi merupakan tanaman yang tumbuh tegak kurang dari 1,5 m. Tumbuhan ini bersifat merumpun artinya tanaman ini anak beranak. Demikianlah umpamannya bibit yang sebatang saja ditanamkan dalam waktu yang sangat singkat telah dapat membetuk dapuran dimana terdapat 20-30 atau lebih anakan atau tunas baru. Tanaman ini membutuhkan air yang cukup untuk tumbuh. Biasanya pemberian pakan pada ternak pada keadaan  kering.
g.    Rumput jaragua (Hyparrhenia rufa)
Tanaman yang berasal dari Afrika tropik dan sifat tumbuhnya perennial. Perbanyakan tanaman dengan biji/pols dan produksi hijauan 3-13 ton/ha/tahun. Tumbuh paling baik pada tanah berpasir yang basah. Agak tahan terhadap genangan dan tahan kering. Tumbuh tegak dan rumpun lebat. Banyak digunakan sebagai rumput padangan. Rumput yang masih muda sangat disukai ternak dengan nilai gizi tinggi. Bila tanaman tua nilai gizi merosot tajam.
h.    Gigirinting (Cynodon dactylon)
Tanaman yang berasal dari Afrika timur dengan sifat tumbuh perennial. Perbanyakan tanaman dengan pols, stolon, dan rizhoma. Produksi hijauan 4-10 ton/ha/tahun. Dapat tumbuh pada tanah berpasir sampai tanah liat berat, paling baik pada tanah berat yang lembab dan drainase baik. Tekstur daun rumput asal India ini halus dengan panjang sampai 12 cm. Ada yang berbulu dan ada pula yang tidak. Tahan terhadap injakan, renggutan dan sangat baik untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi. Tanaman ini membentuk hamparan lebat dan sangat sukar (tidak cocok) ditanam bersama legum. Tanaman mampu menekan pertumbuhan gulma serta tahan terhadap api dan kekeringan karena adanya rhizoma.
i.      Rumput gajah (Pennisetum purpureum)
Rumput gajah berasal dari Afrika daerah tropik, perennial, dapat tumbuh setinggi 3 sampai 4,5 m, bila dibiarkan tumbuh bebas, dapat setinggi 7 m, akar dapat sedalam 4,5 m. Berkembang dengan rhizoma yang dapat sepanjang 1 m. Panjang daun 16 sampai 90 cm dan lebar 8 sampai 35 mm. Rumput gajah mempunyai perakaran dalam dan menyebar sehingga mampu menahan erosi serta dapat juga berfungsi untuk menutup permukaan tanah. Rumput gajah adalah tanaman tahunan, tumbuh tegak, mempunyai perakaran dalam dan berkembang dengan rhizoma untuk membentuk rumpun.
Adaptasi rumput ini toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi responsif terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lindungan sedang dan berada pada curah hujan cukup, sekitar 1000 mm/tahun atau lebih. Kultur teknis rumput ini adalah bahan tanam berupa pols dan stek, interval pemotongan 40 – 60 hari, responsif terhadap pupuk nitrogen, campuran dengan legum seperti Centro dan Kudzu, produksinya 100 – 200 ton/ha/th (segar), 15 ton/ha/th (BK), renovasi 4 – 8 tahun. Rumput Gajah toleran terhadap berbagai jenis tanah, tidak tahan genangan, tetapi respon terhadap irigasi, suka tanah lempung yang subur, tumbuh dari dataran rendah sampai pegunungan, tahan terhadap lingkungan sedang dengan curah hujan cukup, 1000 mm/th atau lebih.
j.      Jagung (Zea mays)
Zea mays merupakan tanaman yang tumbuh tegak yang mempunyai ketinggian 1-3 m. Tanaman ini dapat tumbuh kuat, berumpun sedikit,  batang tertekan, massif, pada pangkal kerap kali dengan akar tunjang. Helaian daun berbentuk pita dengan lebar 3–12 cm. Anak gulir berkelamin 1 serumah, yang jantan berkumpul pada ujung batang menjadi bulir yang rapat, yang betina menjadi bulir yang solitair, berdiri sendiri, di ketiak daun berbentuk tongkol.
k.    Alang-alang (Imperata cylindrica)

Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung (pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek, menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin lebih. Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam, berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya. Secara umum, alang-alang digunakan untuk melindungi lahan-lahan terbuka yang mudah tererosi. Kecepatan tumbuh, jalinan rimpang alang-alang di bawah tanah, serta tutupan daunnya yang rapat, memberikan manfaat perlindungan yang dibutuhkan itu.

No comments:

Post a Comment