1. Sapi
Alat
kelamin betina dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu :
a. Gonad atau ovarium,
merupakan bagian alat kelamin primer yang fungsi utamanya menghasilkan sel
telur (ovum), oleh karena itu dalam
bahasa Indonesia yang seringkali
disebut induk telur, indung telur atau ada pula yang memberikan nama pengarang
telur.
b. Saluran-saluran
reproduksi betina terbagi menjadi oviduct
atau tuba falopii, uterus (terbagi atas cornua uteri dan corpus uteri), cervix dan
vagina.
c. Alat kelamin
bagian luar terdiri atas clitoris dan
vulva (Tongku, 2006).
Organ reproduksi betina
terdiri dari ovarium sebagai organ
reproduksi primer. Organ reproduksi sekunder terdiri dari oviduct ,uterus, cervix, vagina dan vestibulum. Organ reproduksi luar
terdiri dari clitoris dan vulva.
Saluran reproduksi betina berfungsi menerima ovum yang diovulasikan, menampung spermatozoa, tempat terjadinya pembuahan, tempat pemeliharaan embrio, tempat pembesaran embrio sampai menjadi fetus dan pengeluaran fetus (Riyanto,
2002).
Ovarium adalah
organ primer reproduksi pada betina. Ovariumum
merupakan sepasang kelenjar yang teridi dari ovarium kanan yang terletak dibelakang ginjal kanan dan ovarium kiri yang terletak dibelakang
ginjal kiri. Jarak antara ovarium dan
ginjal yang bersangkutan bervariasi dari sepesies ke spesies. Kebanyakan spesies hewan ovarium merupakan struktur yang bentuknya menyerupai biji almond (Suhargo, 2005).
Oviduct disebut
juga tuba falopii adalah sepasang
tabung berkelok-kelok membentang dari dekat ovarium
sampai dengan ujung uterus. Oviduct adalah tempat fertilisasi dan
pembelahan sel awal embrio. Oviduct berbentuk corong pembukaan dekat indung
telur adalah infundibulum. Beberapa spesies seperti
kucing
dan kelinci, infundibulum membentuk bursa sekitar ovarium.
Sapi, domba, babi dan kuda infundibulumnya terpisah
dari ovarium. Bagian ujung infundibulum membentuk suatu fimbria. Infundibulum
berperan aktif dalam ovulasi, yaitu
menangkap ovulasi ovum dari ovarium dan mengarahkannya menuju kebukaan abdominal dari tubafalopii. Panjang tubafalopii
berkisar 25 cm (Frandson,
2006).
Vagina
terletak antara kandung kemih dan leher rahim. Vagina adalah tempat deposisi semen selama kopulasi. Vagina juga berfungsi sebagai sebuah
lorong atau saluran keluarnya anak sapi saat kelahiran. Salah satu fungsi penting dari vagina adalah sebagai garis pertahanan terhadap invasi oleh bakteri. invasi
oleh bakteri
adalah masuknya bakteri ke dalam organ reproduksi. Epitel vagina
mengeluarkan cairan yang menggabungkan dengan cairan cervix untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan.
Perlindungan dari infeksi mungkin tidak cukup ketika kondisi lingkungan yang
tidak sehat, atau peralatan suntikkan kotor yang digunakan. Akhirnya, infeksi vagina bisa menjadi masalah(Isnaeni, 2006).
Alat kelamin
luar sapi
betina terdiri atas clitoris dan vulva.Clitoris
embriologik homolog dengan penis,
sedangkan vulva homolog dengan scrotum. Kelenjar sebaceous banyak
terdapat pada
permukaan vulva. Clitoris dan vulva
memiliki banyak ujung-ujung syaraf perasa, syaraf perasa ini memegang
peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris
dapat sedikit berereksi karena mengandung sepasang unsur cavernus yang kecil, sedangkan vulva
dapat menjadi tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya (Partodihardjo,
2002).
2.
Ayam
Ternak
unggas betina, biasanya yang berfungsi hanya ovarium di sebelah kiri. Waktu masih embrio, ovarium kanan dapat diketahui secara makroskopis
sampai beberapa hari setelah menetas. Menejelang unggas betambah dewasa ovarium
kanan ini hanya tinggal sisa-sisa jaringan yang hanya dapat dilihat secara
mikroskopis. ovarium kiri
pada unggas, jika terjadi kerusakan karena penyakit maka rudimen kanan membesar dan
menjadi fungsional (Nalbandov, 2000).
Alat
reproduksi ayam betina terdiri dari atas indung telur (ovarium), saluran
telur (oviduct), uterus dan vagina yang menuju kloaka.
Indung telur biasanya berisi 5-6 kelenjar kuning telur yang berkembang dan
sejumlah besar telur yang belum masak. Organ reproduksi sebagai tempat
pembentukan bibit, juga berfungsi pula sebagai organ endokrin (Akoso, 2003).
Sistem
reproduksi pada ayam betina terdiri dari ovariumum, oviduct, infundibulum, magnum, isthmus, uterus,
dan vagina. Ayam betina memiliki sepasang ovarium yang terletak
pada rongga badan sebelah kiri dan kanan. Dua
ovarium masih ada pada saat perkembangan embrionik, akan tetapi pada fase berikutnya mengalami
regresi sehingga pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri
saja, sedangkan untuk ovarium pada bagian kanan mengalami rudimenter. Oviduct pada ayam terbagi menjadi lima bagian yaitu infundibulum,
magnum, isthmus, uterus dan vagina (Amrullah,2003)
.
Infundibulum mempunyai fungsi menangkap ovum (yolk)
dan tempat terjadinya fertilisasi. Infundibulum mempunyai lubang
yang disebut ostium abdominal yang berfungsi untuk menangkap ovum yang
telah masak. Panjang infundibulum adalah 9 cm dan kuning telur (ovum)
berada pada infundibulum selama 15 sampai 30 menit . Perbedaan
panjang infundibulum disebabkan
adanya perbedaan jenis makanan, penyakit, umur dan jenis unggas (Yuwanta,
2004).
Panjang magnum adalah 33
cm, magnum tersusun dari glandula tubuler yang sangat sensibel. Mukosa dari
magnum tesusun dari sel gobelet yang
berfungsi dalam mensekresikan putih telur kental dan cair. Magnum merupakan
bagian terpanjang dari oviduct. Diperlukan waktu
sekitar 3,5 jam bagi telur yang sedang berkembang untuk melalui magnum (Yuwanta, 2004).
Isthmus merupakan tempat pembentukan kerabang tipis.panjang
saluran Isthmus sekitar 10 cm
dan lama telur di Isthmus kurang lebih adalah 1,5 jam. kandungan
pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur
menyerupai sebuah kantung hanya sebagian yang terisi air (Suprijatna, 2005).
3.
Kelinci
Alat
kelamin kelinci betina pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu alat
kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba falopii, vulva,
clitoris, vestibulum vagina dan kelenjar vestibulae.
Alat kelamin dalam ke bagian dorsal digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovariumka. Tuba
falopii digantung oleh mesosalpink,
sedangkan uterus, cervix, dan sebagian vagina digantung oleh mesometrium (Hardjopranjoto, 2005).
Siklus reproduksi ternak merupakan rangkaian dari semua kejadian proses reproduksi yang dimulai sejak suatu ternak lahir sampai
memperoleh keturunan yang belangsung secara terus-menerus. Proses-proses
yang terjadi sepanjang siklus reproduksi ternak betina meliputi banyak hal untuk
kelangsungan siklus reproduksi. Siklus reproduksi dapat dibagi menjadi
pubertas, musim kelamin, siklus birahi, saat yang baik untuk inseminasi,
fertilitas, dan kelahiran (Partodihardjo, 2002).
Ovum yang telah
diovulasikan masuk ke tuba fallopii dan terdorong oleh kontraksi urat daging,
kemudian rambut-rambut getar (silia) mendorong
ovum ke uterus. Sewaktu ternak dikawinkan,
spermatozoa akan bertemu dengan ovum dibagian tuba fallopi yang dekat ovarium. Satu sel sperma membuahi ovum dengan membawa
setengah jumlah kromosom, maka jumlah kromosom menjadi utuh. Normalnya hanya ada satu spermatozoa yang bisa membuahi ovum (Salisbury dan
Vandemark, 2005).
No comments:
Post a Comment