Thursday, November 2, 2017

Organ Reproduksi Ternak Betina

         
1.    Sapi    
Alat kelamin betina dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu :
a.    Gonad atau ovarium, merupakan bagian alat kelamin primer yang fungsi utamanya menghasilkan sel telur (ovum), oleh karena itu dalam bahasa Indonesia yang seringkali disebut induk telur, indung telur atau ada pula yang memberikan nama pengarang telur.
b.    Saluran-saluran reproduksi betina terbagi menjadi oviduct atau tuba falopii, uterus (terbagi atas cornua uteri dan corpus uteri), cervix dan vagina.
c.    Alat kelamin bagian luar terdiri atas clitoris dan vulva (Tongku,  2006).
Organ reproduksi betina terdiri dari ovarium sebagai organ reproduksi primer. Organ reproduksi sekunder terdiri dari oviduct ,uterus, cervix, vagina dan vestibulum. Organ reproduksi luar terdiri dari clitoris dan vulva. Saluran reproduksi betina berfungsi menerima ovum yang diovulasikan, menampung spermatozoa, tempat terjadinya pembuahan, tempat pemeliharaan embrio, tempat pembesaran embrio sampai menjadi fetus dan pengeluaran fetus (Riyanto, 2002).
Ovarium adalah organ primer reproduksi pada betina. Ovariumum merupakan sepasang kelenjar yang teridi dari ovarium kanan yang terletak dibelakang ginjal kanan dan ovarium kiri yang terletak dibelakang ginjal kiri. Jarak antara ovarium dan ginjal yang bersangkutan bervariasi dari sepesies ke spesies. Kebanyakan spesies hewan ovarium merupakan struktur yang bentuknya menyerupai biji almond (Suhargo, 2005).
Oviduct disebut juga tuba falopii adalah sepasang tabung berkelok-kelok membentang dari dekat ovarium sampai dengan ujung uterus. Oviduct adalah tempat fertilisasi dan pembelahan sel awal embrio. Oviduct berbentuk corong pembukaan dekat indung telur adalah infundibulum. Beberapa spesies seperti kucing dan kelinci, infundibulum membentuk bursa sekitar ovarium. Sapi, domba, babi dan kuda infundibulumnya terpisah dari ovarium. Bagian ujung infundibulum membentuk suatu fimbria. Infundibulum berperan aktif dalam ovulasi, yaitu menangkap ovulasi ovum dari ovarium dan mengarahkannya menuju kebukaan abdominal dari tubafalopii. Panjang tubafalopii berkisar 25 cm              (Frandson, 2006).
Vagina terletak antara kandung kemih dan leher rahim. Vagina adalah tempat deposisi semen selama kopulasi. Vagina juga berfungsi sebagai sebuah lorong atau saluran keluarnya anak sapi saat kelahiran. Salah satu fungsi penting dari vagina adalah sebagai garis pertahanan terhadap invasi oleh bakteri. invasi oleh bakteri adalah masuknya bakteri ke dalam organ reproduksi. Epitel vagina mengeluarkan cairan yang menggabungkan dengan cairan cervix untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Perlindungan dari infeksi mungkin tidak cukup ketika kondisi lingkungan yang tidak sehat, atau peralatan suntikkan kotor yang digunakan. Akhirnya, infeksi vagina bisa menjadi masalah(Isnaeni, 2006).
Alat kelamin luar sapi betina terdiri atas clitoris dan vulva.Clitoris embriologik homolog dengan penis, sedangkan vulva homolog dengan scrotum. Kelenjar sebaceous banyak terdapat pada permukaan vulva. Clitoris dan vulva memiliki banyak ujung-ujung syaraf perasa, syaraf perasa ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris dapat sedikit berereksi karena mengandung sepasang unsur cavernus yang kecil, sedangkan vulva dapat menjadi tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya (Partodihardjo, 2002).
2.    Ayam 
Ternak unggas betina, biasanya yang berfungsi hanya ovarium di sebelah kiri. Waktu masih embrio, ovarium kanan dapat diketahui secara makroskopis sampai beberapa hari setelah menetas. Menejelang unggas betambah dewasa ovarium kanan ini hanya tinggal sisa-sisa jaringan yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis. ovarium kiri pada unggas, jika terjadi kerusakan karena penyakit maka rudimen kanan membesar dan menjadi fungsional (Nalbandov, 2000).
Alat reproduksi ayam betina terdiri dari atas indung telur (ovarium), saluran telur (oviduct), uterus dan vagina yang menuju kloaka. Indung telur biasanya berisi 5-6 kelenjar kuning telur yang berkembang dan sejumlah besar telur yang belum masak. Organ reproduksi sebagai tempat pembentukan bibit, juga berfungsi pula sebagai organ endokrin (Akoso, 2003).
Sistem reproduksi pada ayam betina terdiri dari ovariumum, oviduct, infundibulum, magnum, isthmus, uterus, dan vagina. Ayam betina memiliki sepasang ovarium yang terletak pada rongga badan sebelah kiri dan kanan. Dua ovarium masih ada pada saat perkembangan embrionik, akan tetapi pada fase berikutnya mengalami regresi sehingga pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri saja, sedangkan untuk ovarium pada bagian kanan mengalami rudimenter. Oviduct pada ayam terbagi menjadi lima bagian yaitu infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina (Amrullah,2003) .
Infundibulum mempunyai fungsi menangkap ovum (yolk) dan tempat terjadinya fertilisasi. Infundibulum mempunyai lubang yang disebut ostium abdominal yang berfungsi untuk menangkap ovum yang telah masak. Panjang infundibulum adalah 9 cm dan kuning telur (ovum) berada pada infundibulum selama 15 sampai 30 menit . Perbedaan panjang infundibulum disebabkan adanya perbedaan jenis makanan, penyakit, umur dan jenis unggas (Yuwanta, 2004).
Panjang magnum adalah 33 cm, magnum tersusun dari glandula tubuler yang sangat sensibelMukosa dari magnum tesusun dari sel gobelet  yang berfungsi dalam mensekresikan putih telur kental dan cair. Magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduct. Diperlukan waktu sekitar 3,5 jam bagi telur yang sedang berkembang  untuk melalui magnum (Yuwanta, 2004).
Isthmus merupakan tempat pembentukan kerabang tipis.panjang saluran Isthmus sekitar 10 cm dan lama telur di Isthmus kurang lebih adalah 1,5 jam.  kandungan pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai sebuah kantung hanya sebagian yang terisi air (Suprijatna, 2005).


3.    Kelinci
Alat kelamin kelinci betina pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba falopii, vulva, clitoris, vestibulum vagina dan kelenjar vestibulae. Alat kelamin dalam ke bagian dorsal digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovariumka. Tuba falopii digantung oleh mesosalpink, sedangkan uterus, cervix, dan sebagian vagina digantung oleh mesometrium (Hardjopranjoto, 2005).
Siklus reproduksi ternak merupakan rangkaian dari semua kejadian proses reproduksi yang dimulai sejak suatu ternak lahir sampai memperoleh keturunan yang belangsung secara terus-menerus. Proses-proses yang terjadi sepanjang siklus reproduksi ternak betina meliputi banyak hal untuk kelangsungan siklus reproduksi. Siklus reproduksi dapat dibagi menjadi pubertas, musim kelamin, siklus birahi, saat yang baik untuk inseminasi, fertilitas, dan kelahiran (Partodihardjo, 2002).
Ovum yang telah diovulasikan masuk ke tuba fallopii dan terdorong oleh kontraksi urat daging, kemudian rambut-rambut getar (silia) mendorong ovum ke uterus. Sewaktu ternak dikawinkan, spermatozoa akan bertemu dengan ovum dibagian tuba fallopi yang dekat ovarium. Satu sel sperma membuahi ovum dengan membawa setengah jumlah kromosom, maka jumlah kromosom menjadi utuh. Normalnya hanya ada satu spermatozoa yang bisa membuahi ovum                                (Salisbury dan Vandemark, 2005).

No comments:

Post a Comment