Penampungan Sperma dilakukan dengan
menyiapkan vagina buatan pada suhu 36
°C.Pejantan disiapkan dengan mendekatkan pada pemancing.Penampungan semen
dilakukan setelah false mounting 3-5 kali. Uji kualitas semen segar secara
mikroskopis dan makroskopis di laboratorium sesuai dengan standar Balai
Inseminasi Buatan Singosari (Muchtaromah, 2011).
Kuantitas sperma yang diejakulasikan kelinci sedikit yang terbuang.Vagina Buatan tipe Walton rata-rata
hanya kehilangan 10% dari total sperma yang diejakulasikan. Persiapan sebelum
perlakuan penampungan semen setidaknya dilakukan 3 kali false mounts dengan cara mengelus punggung pejantan dengan
didekatkan pada kelinci betina (Amann dan Foote, 2004).
Koleksi semen dengan menggunakan vagina buatan dengan suhu 42 – 45°C yang
selanjutnya dimasukkan dalam termos dengan suhu 37,5°C.Semen disimpan dalam
waterbath sambil dievaluasi kualitas semen dengan menghitung persen hidup,
konsentrasi sperma, dan banyaknya pengencer dengan melihat terlebih dahulu
kualitas semen dengan kriteria: gerakan massa ++ s.d. +++, motilitas > 70%,
tidak bau kencing, konsentrasi sperma >1000 x 106/ml dengan
konsistensi sedang hingga kental dan warna putih kekuningan hingga krem. Semen
diencerkan dengan konsentrasi 100jt/ml atau 25 juta per dosis straw, dikemas dan diequilibrasi
kemudian dimasukkan kedalam container berisi nitrogen cair bersuhu -196°C
(Affandhy, 2007).
Warna semen rata-rata
yang diperoleh tidak secara jelas menunjukkan perbedaan semua semen berwarna
putih susu. Warna semen ini sangat berkaitan dengan konsistensi (kekentalan)
dan konsentrasi sperma.Semakin encer semen berarti konsentrasi spermatozoa semakin rendah dan warna
semakin pucat (Situmorang et al., 2000)
No comments:
Post a Comment