Saturday, May 19, 2018

SISTEM ENDOKRINOLOGI TERNAK JANTAN



A.  Pengertian Sistem Endokrin
       Sistem endokrin disebut juga sistem kelenjar buntu, yaitu kelenjar yang tidak mempunyai saluran khusus untuk mengeluarkan sekretnya. Sekret dari kelenjar endokrin disebut hormon. Hormon berasal dari kata hormaein yang artinya “membangkitkan”. Hormon berperan dalam mengatur berbagai aktivitas dalam tubuh hewan, antara lain aktivitas pertumbuhan, reproduksi, osmoregulasi, pencernaan, dan integrasi serta koordinasi tubuh. Fungsi Sistem Endokrin, yaitu:
  • Mengatur metabolisme organik dan H2O serta keseimbangan elektrolit.
  • Menyebabkan perubahan adaptasi untuk membantu tubuh menghadapi tekanan stress.
  • Mengatur perkembangan dan pertumbuhan tubuh.
  • Mengotrol reproduksi.
  • Mengatur produksi sel darah merah.
  • Bersama denga sistem saraf otonom, mengontrol dan menyatukan baik sirkulasi dan pencernaan serta absorpsi makanan.
B.  Kelenjar dan Hormon pada Ternak Jantan
       Hormon adalah zat kimia organik yang diproduksi oleh sel-sel khusus dalam tubuh tanpa saluran yang dirembeskan melalui aliran darah dalam jumlah kecil dapat menghambat/ merangsang aktivitas fungsional organ target spesifik. Seluruh organism multiseluler menghasilkan hormon. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin, tetapi hampir disetiap jenis sistem organ dan jaringan pada tubuh hewan hormon dihasilkan. Hormon dihasilkan oleh kelenjar endokrin yaitu Hypothalamus, Hypofisis, Thyroid, Parathyroid, Pancreas (pulau Langerhan), Adrenal (medula dan korteks), Gonad (ovarium dan testes), Plasenta, Thymus, Membran Mucosa Usus. Ciri-ciri hormon:
·     
4
 
Hormon diproduksi dan disekresikan ke dalam darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat kecil.
·      Hormon diangkut oleh darah menuju sel (jaringan target).
·      Hormon mengadakan interaksi dengan reseptor khusus yang terdapat di sel target.
·      Hormon mempunyai pengaruh menngaktifkan enzim khusus.
·      Hormon mempunyai pengaruh tidak hanya terhadap satu sel target, tapi juga dapat mempengaruhi beberapa sel target yang berlainan.
       Hormon disekresikan langsung ke dalam pembuluh darah, tetapi ada yang disekresikan langsung kelingkungan luar atau disebut hormone ectohormon. Hormone berpindah melalui sirkulasi atau difusi pada sel targetnya. Pergerakan hormon pada sel target yang berada didekatnya dalam jaringan yang sama disebut sebagai aksi parakin. Fungsi hormon adalah sebagai pemberi signal pada sel target. Aksi hormon ditentukan oleh pola sekresi dan signal tranduksi jaringan penerima.
       Aksi hormon bervariasi secara luas, meliputi stimulasi atau hambatan pertumbuhan, induksi atau supresi apoptosis ( kematian sel terprogram), aktivitas atau inhibisi sistem imun, regulasi dan prepasi aktivitas baru ( berkelahi, kawin, dll) atau fase kehidupan (pubertas, bunting, monopouse). Dalam beberapa kasus, satu hormon mungkin meregulasi produksi dan pelepasan hormon lain. Hormon juga mengatur siklus reproduksi pada seluruh organisme multiseluler. Signal tranduksi adalah beberapa proses dimana satu sel mengkonvensi satu jenis signal atau stimulus pada sel lain.
            Kelenjar penghasil hormon reproduksi:
  1. Hipothalamus : gnrh; trh; pih; oksitosin, vasopresin (adh/anti diuretic hormone)
  2. Hipofisis : hipofisis anterior : fsh; lh; pr
                  hipofisis posterior : oksitoxin ; vasopresin
  1. Gonad (ovarium dan testes) : e2; p4; t4; inhibin dan relaksin
  2. Uterus : relaksin; pgf
  3. Plasenta : hcg; protein b


1.      HORMON PADA HIPOTHALAMUS
a.    Gonadotropin Releasing Hormon( GnRH)
        Gonadotropin releasing hormon( GnRH) ini bertanggung jawab untuk pelepasan FSH dan LH dari hipofisa anterior. GnRH dipertimbangkan sebagai neurohormon yaitu hormon yang menghasilkan sel neuron spesifik dan dilepaskan pada terminal neuronnya. Daeran utama produksi GnRH adalah pada preoptik area hipothamus, yaitu berisi kebanyakan neuron yang mensekresikan GnRH. GnRH disekresikan pada pembuluh portal hipofisal pada median eminence. Pembuluh darah yang membawa GnRH mengaktifkan reseptornya sendiri yakni gonadotropin – releasing hormone receptor (GnRHR) yang berlokasi dalam membran sel. Terdapat sekresi berbeda GnRH pada hewan jantan dan betina. Pada jantan, GnRH disekresikan dalam pulsa dengan frekuensi konstan, tetapi pada hewan betina frekuensi pulsa bervariasi selama siklus estrus dan terdapat GnRH surge sesaat sebelum ovulasi.
        GnRH berfungsi menstimulasi sintesis dan sekresi folikel stimulating hormon (FSH) dan luteulizing hormon (LH). Proses tersebut dikontol oleh ukuran dan frekuensi GnRH. Sekresi GnRH penting untuk mengatur siklus reproduksi. Oleh karena itu , hormon tunggal GnRH mengontrol proses kompleks seperti pertumbuhan folikel, ovulasi dan pemeliharaan kurpus luteum pada hewan betina dan spermatogenesis pada hewan jantan. Pada hewan domestik, terdapat 3000- 4000 neuron GnRH. Regulasi reproduksi diatur terjadi melalui sekresi gonadotropin pituitari yang melibatkan hormon LH dan FSH. Sekresi hormon ini diatur oleh feedbeck positif dan feedback negatif tergantung pada fase siklus steroid gonad dan stimulasi pelepasan GnRH.GnRH ( gonadotropin – releasing hormone) juga dikenal sebagai luteulizing hormone – release ( LHRH) berfungsi sebagai menstimulasi sekresi LH dan FSH.

2.      HORMON HIPOFISA
a.       FOLIKEL STIMULATING HORMONE ( FSH )
        Folikel stimulating hormone ( FSH ) adalah hormon yang disintesis dan disekresikan oleh gonadotrop dalam glandula hipofisa anterior. Didalam ovarium, FSH menstimulasi perkembangan folikel de graaf immatur menjadi matur. Ketika folikel bertumbuh, folikel melepaskan inhibin, yang berfungsi menekan produksi FSH. Pada hewan jantan, FSH berfungsi meningkatkan protein androgen – binding oleh sel sertoli testes dan perlu untuk spermatogenesis.
        FSH adalah suatu glikoprotein yang terdiri dari rantai alpha dan rantai beta. Rantai alpha yang sama ditemukan pada LH dan rantai beta yang terdiri 115 asam amino. masing – masing glikoprotein terdiri dari unit monomer adalah suatu molekul protein dan gula yang melekat padanya. Pada hewan jantan dan betina, FSH menstimulasi pematangan sel germinal. Pada hewan betina, FSH mengisiasi pertumbuhan folikel, ddan berperan juga dalam proses ovulasi. Ketika inhibin meningkat, level FSH kemudian menjadi turun. Hal ini perlu untuk seleksi foikel yang akan ovulasi. Sintesis dan pelepasan FSH dipacu oleh GnRH dari hipothalamus. Pemberian FSH pada hewan akan menginduksi superovulasi atau perkembangan jumlah folikel lebih dari normal, dan akibatnya meningkatkan jumlah gamet matur.
b.      LUTEINIZING HORMONE ( LH )
        Leteinizing hormone (LH) adala hormon yang disintesis dan disekresikan oleh gonadotrop dalam glandula hipofisa anterior. Hormon ini merupakan salah satu hormon untuk fungsi seksual. Selain hormon FSH, hormon LH juga disintesis dalam sel hipofisa yang sama seperti FSH dan distimulasi oleh GnRH. Struktur hormon LH ialah glikoprotein, dengan satu protein dimer, masing – masing monomer berhubungan dengan gula. Strukturnya mirip dengan FSH, hCG, TSH. Protein dimer terdiri dari 2 unit polipeptida yakni sub unit alpha dan sub unit beta. Sub unit alpha LH, FSH, TSH dan hCG adalah identik, berisi 92 asam amino. Asam unit sub beta bervariasi. Hormon LH mempunyai sub unit beta dengan 121 asam amino yang memberikan aksisi biologis spesifik dan bertanggung jawab untuk interaksi dengan reseptor LH. Bagian gula hormon initerdiri dari fruktosa, galaktosa, mannosa, galaktosamine, dan asam sialat. Asam sialat penting untuk half life biologisnya yang hanya sekitar 20 menit. Pada hewan jantan LH juga dikenal sebagai iterstitial cell stimulating hormone (ICSH). LH menstimulasi produksi seks steroid dari gonad. Respon LH terhadap Sel–sel leydig pada testes hewan jantan akan mensekresikan hormon testosteron.
3.      HORMON INHIBIN
             Inhibin adalah hormon glikoprotein yang diproduksi oleh sel sertoli dalam tubulus seminiferus dari testis hewan jantan dan oleh sel granulosa dari folikel pada ovarium hewan betina. Sekresi inhibin oleh kedua jenis kelamin hewan ini dapat menghambat pelepasan FSH dari hipofisa anterior tanpa mempengaruhi pelepasan LH. Ditinjau dari stuktur kimianya inhibin adalah termasuk hormon glikoprotein dengan BM 32kDa dan mempunyai dua ikatan peptida yang disebut sebagai subunit alpha dan beta.
            Sintesa inhibin terjadi dalam sel sertoli yang ada di dalam tubulus seminiferus pada testis dan sel granulosa dari folikel ovarium yang diatur oleh hormon-hormon dari hypothalamus dan hipofisa anterior. Gonadotrophin Releasing Hormon (GnRH) yang dihasilkan dari hypothalamus bekerja pada sel basofil dari hipofisa anterior untuk mendorong sintesa dan sekresi gonadotrophin. GnRH berikatan dengan reseptor yang ada di permukaan sel membran dari sel basoplhil hipofisa anterior. Ikatan tersebut akan mengaktifkan enzim adenil siklase, suatu enzim yang diperlukan untuk katalisa ATP menjadi cAMP. \ Selanjutnya cAMP mengaktifkan protein kinase dan mempengaruhi proses fosforilase protein di dalam inti sel sehingga terjadi transkripsi DNA dan menghasilkan mRNA berjajar di permukaan membentuk polisom.     Transkripsi RNA yang membawa asam amino bergerak menuju ribosom. Asam amino- asam amino yang dibawa tRNA akan diterjemahkan oleh mRNA melalui proses transkripsi dan translasi untuk dibentuk protein khusus sesuai dengan kodon-kodon dari mRNA. Protein yang terbentuk dalam retikulum endoplasmic akan bergerak menuju golgi aparatus untuk dipadatkan membentuk granula sekretoris. Granula sekretoris bergerak ke tepi menuju dinding sel membran untuk dikeluarkan isinya menuju peredaran darah. Pada hewan jantan inhibin dihasilkan oleh sel sertoli pada testes. Inhibinmelalui umpan balik negatif akan menghambat sekresi FSH dari hipofisa anterior. Sedangkan testosteron yang dihasilkan oleh sel leydig dibawah pengaruh hormon LH mempunyai mekanisme umpan balik negatif terhadap hypothalamus dan hipofisa sehingga menghambat sekresi gonadotrophin oleh hipofisa anterior.
4.      HORMON TESTIS
a.       TESTOSTERON
        Testosteron adalah hormon steroid dari kelompok androgen. Penghasil utamanya adalah testis pada jantan dan folikel pada ovarium betina. Baik bagi jantan atau betina, Testosteron memiliki peranan penting pada kesehatan. Fungsinya adalah meningkatkan libido,fungsi imun,energi,dan perlindungan dari osteoporosis. Namun pengaruh testosteron lebih besar bagi hewan jantan. Bagi hewan jantan,testosteron merupakan hormon seks yang punya peran pentng dalam fungsi seksual,produksi sperma,pembentukan otot. Rendahnya kadar hormon ini menyebabkan seseorang mengalami kelelahan kronis, gangguan mortalitas.
        Riset membuktikan bahwa hormon testosteron dalam jumlah yang normal sangat penting untuk mengurangi resiko diabetes dan penyakit kardiovaskular/peredaran darah pada hewan carnivora. Kadar testosteron yang normal adalah berada di kisaran 12 nmol/1 sampai 40 nmol/1. Jika kurang dari itu,maka mengidap sindrom kekurangan testeron.

b.         ANDOGEN
     Andogen adalah hormon steroid yng berperan dalam merangsang dan pengendalian pembangunan serta pemeliharaan karakteristik sifat kejantanan dengan meningkatkan reseptor androgen. Androgen merupakan dasar dari anabolik steroid. Juga menjadi pelopor dari semua estrogen.

Friday, May 11, 2018

Pengalaman Mengikuti Tes Rekrutmen PT. Charoen Pokphand Jaya Farm Tengaran


haii sobat pencari kerja, yuk share lagi pengalaman tes-tes rekrutmen pegawai di perusahaan-perusahaan yg pernah diikutin..
kali ini ane bakal share pengalaman mengikuti proses rekrutmen di PT.  Charoen Pokphand Indonesia (CPI), lebih tepatnya di bidang poultry breeding division (charoen Pokphand jaya farm).
prosesnya walk in interview guys, jadi langsung datang aja tanpa ada panggilan dari kantor nya.
jadwal tesnya waktu itu tanggal 9 mei 2018 di kantor/farm Hatchery unit tengaran dan menawarkan beberapa posisi seperti supervisor breeding farm dan supervisor Hatchery.  ane datang bersama 2 temen ane, dan ternyata waktu itu yg melamar cukup banyak guys, ya sekitar 50an orang lah..
oke lah, ketika sampai lokasi, kita wajib isi presensi tamu di pos jaga keamanan, setelah itu kita disuruh menunggu sampai acara rekrutmen dimulai.
nah dalam proses menunggu ini ada dramanya nih, sambil menunggu dimulai nya acara, saya berniat menyiapkan berkas2 yg dibutuhkan. dan apa yg terjadi???  setelah ane buka tas, ternyata tas ane kosong tanpa ada kertas kertas di dalamnya 😭 paniklah saya, udah jauh jauh ke tengaran, masa gak jadi ikut tes 😭
yah disitu ane coba putar otak gimana caranya ane bisa nglengkapin berkas dan ikut tes.  alhasil saya coba coba cari file scan ijasah, transkrip nilai dan cv di flashdisk ane, dan ternyata ada😂 tp ada masalah lagi nih, yaitu nyari tempat yg bisa buat print file.  setelah muter muter dibanyak tempat, akhirnya dapet tempat yg menyediakan jasa print.  waktu ane kembali ke lokasi tes, ternyata semua peserta udah pada masuk dari setengah jam yg lalu guys😞 ane panik lagi deh, okelah akhirnya ane beraniin buat masuk ruangannya, dan ternyata di dalam belum mulai tesnya, melainkan masih presentasi profil perusahaan 😂🙏🤣
jadi gini proses rekrutmen yg ane alamin guys:
1. pengenalan perusahaan yg disampaikan oleh pihak kantor.  untuk bagian ini ane gak begitu paham guys, soalnya ane kan datangnya telat😂
2. seluruh peserta disuruh mengisi presensi dan kuisioner karakter pribadi (most/less)
3. seluruh peserta disuruh keluar ruangan dan mengisi formulir data pribadi sekaligus presensi lagi.
4. setelah itu, secara bergantian peserta masuk untuk tes interview. ane diinterview 2 orang bapak bapak.  pertanyaannya ya seputar diri kita, alasan melamar disini, masalah gaji dan banyak lagi deh, yg jelas disini minim banget ditanyain soal teori bidang yg dilamar.  setelah interview, peserta diperbolehkan pulang dan pengumumannya peserta yg lolos akan diumumkan via telfon paling lama 3 minggu setelah hari tes.
okelah guys, mungkin sigini aja cerita pengalaman ane mengikuti proses rekrutmen di charoen Pokphand jaya farm, see you next post :*

Saturday, May 5, 2018

PENGALAMAN MENGIKUTI TES REKRUTMEN MEDICAL REPRESENTATIVE KALBE FARMA

haaaii guyssss, udah lama nih saya gak nulis blog, jadi kangen deh.. #ceilehh :p
kali ini saya akan share pengalaman pribadi waktu tes seleksi masuk kerja di PT.  Kalbe Farma Tbk, lebih spesifiknya di posisi Medical Represenrative (MR/MedRep)...
oiya, pembaca udah pada tahu perusahaan ini apa belum?
ahhh,, pasti udah pada tau yaa, secara kan Kalbe Farma ini merupakan perusahaan yg besar dan terkenal di Indonesia :) 
ahhh cukuplah basa basinya, dari pada pembaca keburu bosan :D oke dehh langsung aja yaa, cekidooottt...

pengalaman saya nih masih tergolong fresh banget dari waktu penulisan konten ini...
jadi gini, awalnya saya mengikuti job fair di uns surakarta pada tanggal 3 mei 2018. dievent tersebut saya coba-coba melamar di tiga perusahaan yg berbeda, salah satunya ya kalbe farma ini sobat.
okelah, setelah saya selesai drop CV dibooth nya, kemudian ane pulang ke rumah.  pada hari yg sama itu, sorenya saya dapat sms dari pihak kalbe, kalau saya diundang untuk mengikuti serangkaian tes untuk menjadi pegawai pada posisi MedRep pada tgl 4 mei 2018, berarti sehari setelah drop CV yak :o jujur aja sobat, saya gak paham tentang seluk beluk posisi ini, secara kan background pendidikan saya peternakan :D
okelah, dengan perasaan tanpa asa, saya tetep datang untuk mengikuti proses seleksi pada hari yg sudah dijadwalkan tadi.  jadi rangkaian proses seleksi yg saya alami sperti ini sobat:
1. jam 8 pagi kita mulai tes psikotes tahap 1 yg meliputi tes wartegg (bukan warung tegal lho ya :p), tes gambar pohon, tes gambar manusia.  setelah pengerjaan selesai, selang 10 menit diumumin hasilnya.  alhamdulillah ane lolos :)
2. nah setelah itu lanjut tes psikotes tahap 2 yg meliputi tes deret angka, logika kata, logika gambar, tes koran, dan beberapa tes lagi, saya lupa soalnya :D..  setelah selesai mengerjakan, peserta disuruh istirahat dulu sambil menunggu hasilnya, kan capek ya kalo mikir terus dari jam 8-12 siang :((( nah, kebetulan harinya hari jumat, jadi saya langsung sholat jumat di masjid kampus ini dan juga lanjut makan siang.  jujur aja gan, saya gak yakin lolos di tes tahap 2 ini, soalnya tes koran saya cuma ngerjain 1,5 halaman, padahal peserta di deket saya udah pada ganti kertas kerja baru :(((... setelah jam 1.15 siang, seluruh peserta dipersilahkan masuk ruangan kembali untuk pengumuman hasil tes tahap 2. amazing dah, saya bisa lolos dari tahap ini :)))
3. okela saya lanjut tes tahap 3. tesnya adalah forum group discussion (FGD), perkelompok diisi 6 anggota.  you know gan, ini adalah pengalaman pertama saya mengikuti tes FGD :( disinilah saya merasa pesimis untuk kedua kalinya dalam satu hari :D
tapi karna doa orang tua dan ridhlo allah, saya mengakhiri pengalaman pertama FGD dengan hasil lolos :))  thanks to god and mom :* 🙏
4. lanjut tes tahap 4 gan, tesnya interview HRD kali ya :p wah di tahap ini saya merasa kurang beruntung gan, soalnya saya merasa spesial karna interviewer saya 2 orang, padahal peserta lain cuma 1 orang :( untungnya kedua ibu nya baik, gak nakalin saya :p disitu saya dicecar (ceileh)  banyak pertanyaan seputar kehidupan pribadi dan pengalaman kerja sebelumnya, saya pun cuma bisa jawab dengan polos dan jujur :p :D
nah, tibalah pengumuman tahap ini, ternyata keberuntungan saya masih berlanjut, saya dapat lolos :)))
5. setelah itu, peserta yg lolos diminta masuk keruangan, disitu kita semua disuruh menghafal 10 istilah latin di dunia farmasi dalam waktu 3 menit, setelah itu kita disuruh menulis ulang 10 istilah tersebut dalam waktu 6 menit.  disinilah saya merasa pesimis untuk kesekian kalinya dalam 1 hari :'( soalnya kan kemampuan ingatan saya kurang kuat :( maklum, kebanyakan mikir negara :D oiya, ditambah lagi disuruh ngerjain formulir untuk mengetahui karakter pribadi kita (paling sesuai/paling tidak sesuai) dan diakhiri dengan foto bersama. dan juga dipresentasiin all about pekerjaan MedRep dan gajinya.

tesnya bersambung disini dulu gan #/&$%*
naaahh, ternyata setelah sesi tersebut, peserta yg lolos untuk mengikuti proses medical check up akan diumumin via all sosmed kalbekarir.  katanya sih, tes kesehatan ini menjadi final tes.
doakan saya bisa lolos sampe tahap akhir yaaa sobatt :) 

yah, mungkin cukup sekian pengalaman yg bisa saya share gan.  semoga dapat bermanfaat bagi pembaca yg akan mengikuti tes MedRep kalbe farma selanjutnya.
tidak lupa juga saya meminta maaf apabila ada kata-kata yg lebay, maklumin saya masih muda :D
see you next post guys :*

Thursday, November 2, 2017

Cara Mudah Membuat Jerami Amoniasi


kualitas amoniasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti asal atau bahan pakan, temperatur penyimpanan, kepadatan dan kondisi anaerob pada proses amoniasi berlangsung. Oleh karena itu, selama pembuatannya, temperatur penyipanan harus diatur, dan plastik yang digunakan untuk memeram jerami diikat kencang kondisi anaerob dapat tercapai.
          Penambahan urea dalam pembuatan jerami amoniasi adalah sebagai sumber amoniak bahan pakan. Menurut Kartadisastra (2007), urea dalam proses amoniasi berfungsi untuk menghancurkan ikatan-ikatan lignin, selulosa dan silika yang terdapat pada bahan pakan. Lignin, selulosa, dan silika merupakan faktor penyebab rendahnya daya cerna bahan pakan.     
            Hasil jerami amoniasi yaitu berwarna kecoklat-coklatan, tekstur lembut dan lunak, berbau menyengat, pH 6 serta tidak berlendir dan berjamur. Hal ini berarti amoniasi yang dihasilkan mempunyai kualitas yang baik, sesuai dengan pendapat dari             Marjuki (2008), bahwa keberhasilan proses urea amoniasi setelah proses tersebut selesai (paling cepat 2 minggu) dapat diamati secara fisik, kimia maupun biologis. Secara fisik, urea amoniasi mempunyai bau amonia yang kuat pada saat tempat pemeraman (silo) dibuka. Bau amonia yang kuat menunjukkan bahwa urea telah terhidrolisis secara maksimal menjadi amonia. Amonia hasil hidrolisis urea terikat/terserap oleh jerami padi dan bertindak sebagai penyebab meningkatnya kualitas jerami padi. Warna jerami padi yang diamoniasi dengan baik akan berubah dari coklat muda kekuningan menjadi coklat tua dan merata. Tekstur jerami amoniasi menjadi lebih lembut dan lunak meskipun jerami tersebut sudah dikeringkan. Amonia dalam proses urea amoniasi dapat mencegah tumbuhnya jamur, sehingga tidak terdapat jamur pada jerami padi amoniasi walaupun diperam dalam jangka waktu yang lama. pH jerami amoniasi 8 (basa) karena sifat penambahan amonia membuat keadaan menjadi 8.
Bahan:
1.    Plastik
2.    Tali
3.    Semprotan
4.    pH meter
5.    Jerami Padi 1 kg
6.    Urea 87 gram
7.   Air 1 liter
 Metode:
1.    Melarutkan urea dengan air.
2.    Larutan urea di semprotkan ke jerami padi agar kandungan airnya menjadi 60%.
3.    Jerami padi dimasukkan kedalam plastik dan dilakukan penekanan agar menjadi padat.
4.    Plastik yang berisi jerami padi kemudian ditali dan diperam selama 14 hari.
5.    Identifikasi dilakukan setelah 14 hari. Plastik yang berisi amoniasi dibuka.
6.    Jerami amoniasi di angin-anginkan

CARA MUDAH MEMBUAT SILASE DARI RUMPUT RAJA

Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan silase adalah hijauan yaitu rumput raja. Selama proses pembuatannya, rumput yang telah dicampur dengan molases dimasukan ke dalam silo secara berlapis dan dilakukan pengepresan sehingga dicapai kondisi anaerob. Silo yang digunakan dalam praktikum ini terbuat dari plastik dan di peram selama 14 hari. Menurut Heinritz (2011), selama proses pembuatannya, rumput dalam silo disimpan dalam tempat kedap udara selama kurang lebih tiga minggu. Penyimpanan pada kondisi kedap udara tersebut menyebabkan terjadinya fermentasi pada bahan silase.     


          Molases yang ditambahkan dalam pembuatan silase digunakan sebagai akselerator proses ensilase, karena molases merupakan sumber karbohidrat bagi perkembangan mikrobia. Hal serupa juga diungkapkan oleh Schroeder (2004) yang menyaatakan bahwa proses pembuatan silase (ensilage) akan berjalan optimal apabila pada saat proses ensilase diberi penambahan akselerator. Akselerator dapat berupa inokulum bakteri asam laktat ataupun karbohidrat mudah larut. Fungsi dari penambahan akselerator adalah untuk menambahkan bahan kering untuk mengurangi kadar air silase, membuat suasana asam pada silase, mempercepat proses ensilase, menghambat pertumbuhan bakteri pembusuk dan jamur, merangsang produksi asam laktat dan untuk meningkatkan kandungan nutrien dari silase
bahan:
1.    Plastik
2.    Tali
3.    pH meter
4.    Rumput 1 kg
5.    Molases 100 gram
cara pembuatan:
1.    Rumput yang sudah dicacah sekitar 5 cm dicampur dengan molases.
2.    Cacahan rumput dimasukkan ke dalam plastik, kemudian dilakukan penekanan untuk setiap lapisan agar padat.
3.    Plastik kemudian ditali agar keadaanya anaerob.
4.    Pemeraman dilakukan selama 14 hari.
5.    Identifikasi silase setelah 14 hari. Silase dikeluarkan dari plastik kemudian diangin-anginkan.
6.    Silase yang berjamur dipisahkan untuk ditimbang.
Melakukan identifikasi silase meliputi warna, bau, tekstur dan pH.

Penampungan Sperma


Penampungan Sperma dilakukan dengan menyiapkan vagina buatan pada suhu 36 °C.Pejantan disiapkan dengan mendekatkan pada pemancing.Penampungan semen dilakukan setelah false mounting 3-5 kali. Uji kualitas semen segar secara mikroskopis dan makroskopis di laboratorium sesuai dengan standar Balai Inseminasi Buatan Singosari (Muchtaromah, 2011).
Kuantitas sperma yang diejakulasikan kelinci sedikit yang terbuang.Vagina Buatan tipe Walton rata-rata hanya kehilangan 10% dari total sperma yang diejakulasikan. Persiapan sebelum perlakuan penampungan semen setidaknya dilakukan 3 kali false mounts dengan cara mengelus punggung pejantan dengan didekatkan pada kelinci betina (Amann dan Foote, 2004).
Koleksi semen dengan menggunakan vagina buatan dengan suhu 42 – 45°C yang selanjutnya dimasukkan dalam termos dengan suhu 37,5°C.Semen disimpan dalam waterbath sambil dievaluasi kualitas semen dengan menghitung persen hidup, konsentrasi sperma, dan banyaknya pengencer dengan melihat terlebih dahulu kualitas semen dengan kriteria: gerakan massa ++ s.d. +++, motilitas > 70%, tidak bau kencing, konsentrasi sperma >1000 x 106/ml dengan konsistensi sedang hingga kental dan warna putih kekuningan hingga krem. Semen diencerkan dengan konsentrasi 100jt/ml atau 25 juta per dosis straw, dikemas dan diequilibrasi kemudian dimasukkan kedalam container berisi nitrogen cair bersuhu -196°C (Affandhy, 2007).
Warna semen rata-rata yang diperoleh tidak secara jelas menunjukkan perbedaan semua semen berwarna putih susu. Warna semen ini sangat berkaitan dengan konsistensi (kekentalan) dan konsentrasi sperma.Semakin encer semen berarti konsentrasi spermatozoa semakin rendah dan warna semakin pucat (Situmorang et al., 2000)

Spermatologi


Pengelompokkan abnormalitas spermatologi, makaabnormalitasspermatozoa primer, yaitu abnormalitas yangmempunyai hubungan erat dengan kepalaspermatozoa dan akrosom, pada penelitian iniditemukan 13 jenis kelainan yaitu pearshape ataunarrow at the base, narrow (tapered head),abnormalcontour, undeveloped, round head,variable size (macrocephalus/microcephalus),double head, abaxial, knobbed acrosome (KA)defect, detached headdan diadem (Ax et al., 2000).
Morfologi spermatozoa diamati dengan cara melihat bentuk spermatozoa dan menghitung jumlah spermatozoa sebanyak 500 sel dengan perbesaran 400x. Semua jenis abnormalitas spermatozoa yang ditemukan dicatat dan diklasifikasikan.Pengklasifikasian jenis abnormalitas spermatozoa primer dilakuan berdasarkan temuan yang didapat ketika pengamatan. Kelainan spermatozoa primer dapat seperti pearshaped, narrow at the base, narrow (tapered head), abnormal contour, underdeveloped, round head, variable size (macrocephalus), double head, abaxial, knobbed acroseme defect, detached head dan diadem(Riyadhi et al., 2010).
Motilitas spermatozoa dapat terjadi karena adanya energi yang diperoleh dari seminal plasma atau pengencer berupa hasil rombakan adinosin tri fospat (ATP) didalam selubung mitochondria melalui reaksi penguraian menjadi adenosine di fosfat (ADP) dan adinosine mono fosfat (AMP).Seminal plasma mengandung komponen laktosa, fruktosa dan raffinosa yang berfungsi sebagai sumber enersi untuk motilitas spermatozoa(Nur Ihsan, 2011).
Kepala spermatozoa terdiri atas sel berinti dengan sedikit sitoplasma dan lapisan membran sel di sekitar permukaannya.Di bagian luar terdapat selubung akrosom yang dibentuk dari alat Golgi.Akrosom ini mengandung enzim yang serupa dengan enzim yang ditemukan pada lisosom pada sel-sel tertentu, termasuk hialuronidase, yang dapat mencerna filamen proteoglikan dari jaringan, dan enzim proteolitik yang sangat kuat.Enzim-enzim tersebut mempunyai peranan penting dalam hal memungkinkan sperma untuk membuahi ovum. Ekor spermatozoa atau flagellum, memiliki 3 komponen utama, yaitu: rangka pusat, membran sel, dan sekelompok mitokondria yang terdapat pada proximal dari ekor(Nallella,2005).
Karakteristik hidup atau mati spermatozoa dilakukan dengan cara meneteskan pewarnaan eosin B dan nigrosin di atas kaca benda yang berisi spermatozoa.Spermatozoa mati berwarna merah keunguan, sedangkan spermatozoa yang hidup akan terlihat berwarna putih pada bagian kepala. Spermatozoa yang abnormal ditandai dengan kepala ganda, ekor putus, ekor hilang dan rusaknya membran plasma (Fitriani et al., 2010).

Analisa semen dilakukan diatas meja dengan mikroskop dengan teknologi gerak kontras dan heated stretching table.Sempel diletakkan diatas meja bersuhu 37°C dan ditutup dengan coverslip. Deteksi pergerakan spermatozoa/ waving dapat di nilai dengan tanda + yaitu indikator sangat kuat (++++), kuat (+++), sedang (++), lemah (+), sangat lemah (+\-) dan tidak ada ( - ) (Barszczet al., 2012).

Organ Reproduksi Ternak Betina

         
1.    Sapi    
Alat kelamin betina dapat dibagi menjadi 3 bagian besar yaitu :
a.    Gonad atau ovarium, merupakan bagian alat kelamin primer yang fungsi utamanya menghasilkan sel telur (ovum), oleh karena itu dalam bahasa Indonesia yang seringkali disebut induk telur, indung telur atau ada pula yang memberikan nama pengarang telur.
b.    Saluran-saluran reproduksi betina terbagi menjadi oviduct atau tuba falopii, uterus (terbagi atas cornua uteri dan corpus uteri), cervix dan vagina.
c.    Alat kelamin bagian luar terdiri atas clitoris dan vulva (Tongku,  2006).
Organ reproduksi betina terdiri dari ovarium sebagai organ reproduksi primer. Organ reproduksi sekunder terdiri dari oviduct ,uterus, cervix, vagina dan vestibulum. Organ reproduksi luar terdiri dari clitoris dan vulva. Saluran reproduksi betina berfungsi menerima ovum yang diovulasikan, menampung spermatozoa, tempat terjadinya pembuahan, tempat pemeliharaan embrio, tempat pembesaran embrio sampai menjadi fetus dan pengeluaran fetus (Riyanto, 2002).
Ovarium adalah organ primer reproduksi pada betina. Ovariumum merupakan sepasang kelenjar yang teridi dari ovarium kanan yang terletak dibelakang ginjal kanan dan ovarium kiri yang terletak dibelakang ginjal kiri. Jarak antara ovarium dan ginjal yang bersangkutan bervariasi dari sepesies ke spesies. Kebanyakan spesies hewan ovarium merupakan struktur yang bentuknya menyerupai biji almond (Suhargo, 2005).
Oviduct disebut juga tuba falopii adalah sepasang tabung berkelok-kelok membentang dari dekat ovarium sampai dengan ujung uterus. Oviduct adalah tempat fertilisasi dan pembelahan sel awal embrio. Oviduct berbentuk corong pembukaan dekat indung telur adalah infundibulum. Beberapa spesies seperti kucing dan kelinci, infundibulum membentuk bursa sekitar ovarium. Sapi, domba, babi dan kuda infundibulumnya terpisah dari ovarium. Bagian ujung infundibulum membentuk suatu fimbria. Infundibulum berperan aktif dalam ovulasi, yaitu menangkap ovulasi ovum dari ovarium dan mengarahkannya menuju kebukaan abdominal dari tubafalopii. Panjang tubafalopii berkisar 25 cm              (Frandson, 2006).
Vagina terletak antara kandung kemih dan leher rahim. Vagina adalah tempat deposisi semen selama kopulasi. Vagina juga berfungsi sebagai sebuah lorong atau saluran keluarnya anak sapi saat kelahiran. Salah satu fungsi penting dari vagina adalah sebagai garis pertahanan terhadap invasi oleh bakteri. invasi oleh bakteri adalah masuknya bakteri ke dalam organ reproduksi. Epitel vagina mengeluarkan cairan yang menggabungkan dengan cairan cervix untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan. Perlindungan dari infeksi mungkin tidak cukup ketika kondisi lingkungan yang tidak sehat, atau peralatan suntikkan kotor yang digunakan. Akhirnya, infeksi vagina bisa menjadi masalah(Isnaeni, 2006).
Alat kelamin luar sapi betina terdiri atas clitoris dan vulva.Clitoris embriologik homolog dengan penis, sedangkan vulva homolog dengan scrotum. Kelenjar sebaceous banyak terdapat pada permukaan vulva. Clitoris dan vulva memiliki banyak ujung-ujung syaraf perasa, syaraf perasa ini memegang peranan penting pada waktu kopulasi. Clitoris dapat sedikit berereksi karena mengandung sepasang unsur cavernus yang kecil, sedangkan vulva dapat menjadi tegang karena bertambahnya volume darah yang mengalir ke dalamnya (Partodihardjo, 2002).
2.    Ayam 
Ternak unggas betina, biasanya yang berfungsi hanya ovarium di sebelah kiri. Waktu masih embrio, ovarium kanan dapat diketahui secara makroskopis sampai beberapa hari setelah menetas. Menejelang unggas betambah dewasa ovarium kanan ini hanya tinggal sisa-sisa jaringan yang hanya dapat dilihat secara mikroskopis. ovarium kiri pada unggas, jika terjadi kerusakan karena penyakit maka rudimen kanan membesar dan menjadi fungsional (Nalbandov, 2000).
Alat reproduksi ayam betina terdiri dari atas indung telur (ovarium), saluran telur (oviduct), uterus dan vagina yang menuju kloaka. Indung telur biasanya berisi 5-6 kelenjar kuning telur yang berkembang dan sejumlah besar telur yang belum masak. Organ reproduksi sebagai tempat pembentukan bibit, juga berfungsi pula sebagai organ endokrin (Akoso, 2003).
Sistem reproduksi pada ayam betina terdiri dari ovariumum, oviduct, infundibulum, magnum, isthmus, uterus, dan vagina. Ayam betina memiliki sepasang ovarium yang terletak pada rongga badan sebelah kiri dan kanan. Dua ovarium masih ada pada saat perkembangan embrionik, akan tetapi pada fase berikutnya mengalami regresi sehingga pada saat menetas hanya dijumpai sebuah ovarium kiri saja, sedangkan untuk ovarium pada bagian kanan mengalami rudimenter. Oviduct pada ayam terbagi menjadi lima bagian yaitu infundibulum, magnum, isthmus, uterus dan vagina (Amrullah,2003) .
Infundibulum mempunyai fungsi menangkap ovum (yolk) dan tempat terjadinya fertilisasi. Infundibulum mempunyai lubang yang disebut ostium abdominal yang berfungsi untuk menangkap ovum yang telah masak. Panjang infundibulum adalah 9 cm dan kuning telur (ovum) berada pada infundibulum selama 15 sampai 30 menit . Perbedaan panjang infundibulum disebabkan adanya perbedaan jenis makanan, penyakit, umur dan jenis unggas (Yuwanta, 2004).
Panjang magnum adalah 33 cm, magnum tersusun dari glandula tubuler yang sangat sensibelMukosa dari magnum tesusun dari sel gobelet  yang berfungsi dalam mensekresikan putih telur kental dan cair. Magnum merupakan bagian terpanjang dari oviduct. Diperlukan waktu sekitar 3,5 jam bagi telur yang sedang berkembang  untuk melalui magnum (Yuwanta, 2004).
Isthmus merupakan tempat pembentukan kerabang tipis.panjang saluran Isthmus sekitar 10 cm dan lama telur di Isthmus kurang lebih adalah 1,5 jam.  kandungan pada masa ini tidak secara lengkap mengisi membran kerabang dan telur menyerupai sebuah kantung hanya sebagian yang terisi air (Suprijatna, 2005).


3.    Kelinci
Alat kelamin kelinci betina pada dasarnya dibagi menjadi dua bagian yaitu alat kelamin dalam dan alat kelamin luar. Alat kelamin dalam terdiri dari ovarium, tuba falopii, vulva, clitoris, vestibulum vagina dan kelenjar vestibulae. Alat kelamin dalam ke bagian dorsal digantung oleh alat penggantung mesovarium dan ligamentum utero ovariumka. Tuba falopii digantung oleh mesosalpink, sedangkan uterus, cervix, dan sebagian vagina digantung oleh mesometrium (Hardjopranjoto, 2005).
Siklus reproduksi ternak merupakan rangkaian dari semua kejadian proses reproduksi yang dimulai sejak suatu ternak lahir sampai memperoleh keturunan yang belangsung secara terus-menerus. Proses-proses yang terjadi sepanjang siklus reproduksi ternak betina meliputi banyak hal untuk kelangsungan siklus reproduksi. Siklus reproduksi dapat dibagi menjadi pubertas, musim kelamin, siklus birahi, saat yang baik untuk inseminasi, fertilitas, dan kelahiran (Partodihardjo, 2002).
Ovum yang telah diovulasikan masuk ke tuba fallopii dan terdorong oleh kontraksi urat daging, kemudian rambut-rambut getar (silia) mendorong ovum ke uterus. Sewaktu ternak dikawinkan, spermatozoa akan bertemu dengan ovum dibagian tuba fallopi yang dekat ovarium. Satu sel sperma membuahi ovum dengan membawa setengah jumlah kromosom, maka jumlah kromosom menjadi utuh. Normalnya hanya ada satu spermatozoa yang bisa membuahi ovum                                (Salisbury dan Vandemark, 2005).