A. Hijauan
Pakan Ternak
Makanan hijauan merupakan semua bahan
makanan yang berasal dari tanaman dalam bentuk daun-daunan. Kelompok tanaman
ini adalah rumput (graminae), leguminosa dan tumbuh-tumbuhan lainnya.
Kelompok hijauan biasanya disebut makanan kasar. Hijauan yang diberikan ke
ternak ada dalam bentuk hijauan segar dan hijauan kering. Hijauan segar adalah
makanan yang berasal dari hijauan dan diberikan ke ternak dalam bentuk segar.
Sedangkan hijauan kering adalah hijauan yang diberikan ke ternak dalam bentuk
kering (hay) atau disebut juga jerami kering (Edo, 2012).
Hijauan merupakan bahan pakan pokok yang
biasanya dipenuhi dari rumput. Produksi susu sapi yang rendah dapat terjadi
karena kuantitas dan kualitas rumput kurang baik terutama terjadi pada musim
kemarau. Untuk mengatasi kekurangan rumput tersebut maka dapat dipakai bahan
hijauan lain berupa daun kacang-kacangan (gliricidia,
kaliandra, lamtoro, turi, enceng gondok dan lain-lain) dan limbah pertanian
(jerami padi, batang jagung, kelobot jagung dan lain-lain). Jumlah hijauan yang
diberikan sebagai pakan sapi perah berkisar 50-75 % dari protein yang
dibutuhkan atau perhitungan secara kasar kurang lebih 10 % berat badan. (Wahidudin,
2008).
Untuk memperoleh hasil yang baik, maka
perlu diperhatikan mengenai pengolahan tanah dan penanaman, antara lain :
Maksud
pengolahan tanah yaitu untuk mempersiapkan media tumbuh yang optimal bagi suatu
tamanan dan umumnya dilakukan pada akhir musim kemarau. Sedangkan
tahap-tahap pengolahan tanah yang baik meliputi land-clearing,
pembajakan dan penggaruan.
a.
Membersihkan areal (Land-clearing)
Bermaksud
membersihkan areal terhadap pepohonan, semak-semak dan alang-alang atau
tumbuh-tumbuhan lainnya dengan mempertimbangkan beberapa jenis pepohonan
sebagai pelindung, peneduh dan pencegah erosi.
b.
Pembajakan (Ploughing)
Bermaksud
untuk memecah lapisan tanah menjadi bongkah-bongkah sehingga mempercepat proses
mineralisasi bahan-bahan organik.
c.
Penggaruan (Harrowing)
Penggaruan
atau penggemburan bertujuan untuk menghancurkan bongkahan-bongkahan besar
menjadi struktur remah, sekaligus membersihkan sisa-sisa perakaran
tumbuh-tumbuhan liar. Penanaman dimulai pada awal musim penghujan, segera
setelah tanah itu selesai diolah dengan sempurna. Hijauan yang ditanam dengan
syarat produktivitas persatuan luas cukup tinggi, nilai palatabilitasnya cukup
baik, toleran terhadap lingkungan (mampu dan cepat beradaptasi dengan tanah dan
iklim setempat), mudah dikembangbiakkan dan nilai gizinya cukup tinggi.
(Suyitman, 2003).
B.
Rumput – Rumputan (Graminae)
Rumput adalah tanaman yang paling efisien untuk merubah sinar matahari
menjadi biomassa dan pada saat yang sama mengkonversi karbondioksida menjadi
oksigen. Ternak ruminansia mampu mengubah biomassa ini, yang umumnya tidak
dapat dicerna oleh manusia, menjadi protein berkualitas tinggi melalui
aktifitas mikroorganisme dalam rumen mereka. Rumput-rumput memberikan tutupan
tanah yang baik untuk mengurangi erosi sementara akar yang sangat halus akan
membentuk bahan organik dan membantu penyusupan air ke dalam tanah (Sutaryono et al., 2002).
Serealia yaitu biji-bijan dari famili rumput-rumputan
(gramine) yang banyak mengandung karbohidrat sehingga menjadi makanan pokok
manusia, campuran makanan ternak, dan bahan baku industri yang menggunakan
sumber karbohidrat. Jenis biji-bijian yang mengandung lemak relatif tinggi
seperti jagung merupakan bahan baku industri minyak nabati. Kacang-kacangan
adalah bahan-bahan yang dimakan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi
pemeliharaan, pertumbuhan kerja, pengantian jaringan dan mengatur proses-proses
di dalam tubuh, untuk menghasilkan sebagian besar sumber energi (Danarti,
2008).
Tanaman
jagung merupakan bahan baku industri pakan dan pangan serta sebagai makananan
pokok dibeberapa daerah di Indonesia, dalam bentuk biji utuh jagung dapat
diolah menjadi tepung jagung, beras jagung, dan makanan ringan seperti popcocn
dan jagung marning. Jagung dapat pula diproses menjadi minyak goreng,
margarine, dan formula makanan. Pati jaguang dapat digunakan sebagai bahan baku
industri farmasi dan makanan seperti ice cream, kue, dan minuman. (Angelfire,
2006).
Rumput (Gramineae) merupakan
famili tumbuh-tumbuhan yang paling luas penyebarannya. Rumput sebagai pakan
ternak berupa rumput lapang (liar) dan rumput pertanian. Rumput pertanian
disebut juga dengan rumput unggul merupakan rumput yang sengaja diusahakan dan
dikembangkan untuk persediaan pakan bagi ternak. Rumput unggul ini dibagi
menjadi dua jenis yaitu pertama rumput potongan seperti rumput gajah (Pennisetum
purpureum Schum.), rumput benggala (Pannicum maximum Jacq.), rumput
mexico (Euchlaena mexicana Schrad.), dan Setaria spachelata Schum.
Kedua yaitu rumput gembala seperti Brachiaria brizantha (Hochst. ex A.
Rich.) Stapf., rumput ruzi atau rumput kongo (Brachiaria ruziziensis R.
Germ. and C. M. Evrard), rumput australia (Paspalum dilatatum Poir.), Brachiaria
mutica (Forsk.) Stapf., Cynodon plectostachyus (K. Schum.) Pilg.,
rumput pangola dan Chloris gayana Kunth (Sudarmono dan Sugeng, 2009).
Rumput merupakan
tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman monokotil. Hal ini dikarenakan
rumput memiliki satu buah kotiledon pada bijinya. Rumput termasuk dalam
family Poaceae,
yang biasanya disebut Graminae. Rumput mempunyai bagian atas yang terdiri atas batang,
daun dan organ reproduktif serta bagian bawah yang berupa akar (Turgeon 2002).
C. Kacang
– Kacangan (Leguminocae)
Kacang-kacangan adalah bahan-bahan yang dimakan
sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan bagi pemeliharaan, pertumbuhan kerja,
pengantian jaringan dan mengatur proses-proses di dalam tubuh, untuk
menghasilkan sebagian besar sumber energi. Kacang-kacangan termasuk famili
Leguminosa atau disebut juga polongan (berbunga kupu-kupu). Berbagai macam
kacang-kacangan telah banyak dikenal, seperti kacang kedelai (Glycine max),
kacang tanah (Arachis hypogaea), kacang hijau (Phaseolus radiatus), kacang
merah (Phaseolus vulgaris). Kacang-kacangan merupakan sumber utama protein
nabati dan mempunyai peran yang sangat penting dalam sistem metabolisme tubuh..
Kacang tanah dan kacang kedelai merupakan sumber utama minyak di samping
komoditi lainya. Pangan dikonsumsikan manusia untuk mendapatkan energi yang
berupa tenaga untuk melakukan aktivitas hidup (antara lain bernapas, bekerja,
membangun, dan bahan-bahan yang berfungsi sebagai sumber energi (Soedjono,
2008).
Kacang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kacang yang
tumbuh menjalar, kacang yang tumbuh tegak berupa pohon, dan kacang hasil sisa
tanaman pangan. Kacang yang tumbuh menjalar digunakan sebagai penutup tanah di
perkebunan, seperti sentro, kalopo, dan kudzu. Kacang yang tumbuh tegak
biasanya di tanam di tegalan atau pinggir kebun, seperti lamtoro, gamal,dan
kaliandra. Sedangkan kacang hasil sisa tanaman pangan merupakan hasil ikutan
dari proses usaha tani seperti kacang tanah dan kacang kedelai (Reksohadiprodjo,2000).
Legum
(kacangan) memiliki kandungan protein yang lebih tinggi daripada Gramineae.
Kandungan protein kacangan (Leguminoceae) lebih dari 20%, sedangkan
rumput kurang dari 10%. Selain kandungan protein yang tinggi. Leguminoceae mengandung mineral seperti kalsium, fosfor, magnesium, tembaga dan kobal (Sudarmono dan Sugeng, 2008).
Penanaman
gamal yang harus diperhatikan yaitu jarak tanaman dibuat 2 – 2,5 m antar baris.
Tanaman gamal tinggi menjulang dengan batang lurus panjang. Kulit batangnya
mudah sekali lecet atau terkelupas. Bunga gamal tersusun dalam rangkaian dengan
warna merah muda keputihan. (Reksohadiprodjo, 1985). Komposisi nutrisi daun
gamal terdiri atas bahan kering 23%; protein kasar 25,2%; lemak 4,9%; BETN
55,5% (Rukmana, 2005).